Sinjai Bisa Cegah dan Turunkan Stunting, 10 OPD Kebagian Anggaran, Begini Cara Dinsos Lakukan Penanganan 

Dinsos sinjai94 Dilihat

PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI – Penanganan Stunting di beberapa daerah Kabupaten/Kota menjadi prioritas Pemerintah, hal tersebut tentu pula butuh anggaran, dukungan dan kolaborasi semua pihak.

Program penanganan Stunting ini pula diketahui masuk dalam program prioritas Pemerintah Kabupaten Sinjai, Penjabat (PJ) TR Fahsul Falah sejak mulai menjabat di Bumi Panrita Kitta.

Pj Ketua TP PKK Kabupaten Sinjai, Cut Resmiati saat turun langsung memberikan bantuan asupan makanan di Pulau Kec. Sembilan. (Foto: Pz).

Delapan program prioritas tersebut, yakni, pertama, Sukses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, berlangsung secara Luber, jurdil, lancar, aman dan damai. Kedua, Pengendalian Inflasi dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Ketiga, Penanganan Stunting, ke empat, Peningkatan pelayanan publik dan kemudahan investasi. Ke lima, pengentasan kemiskinan ekstrem,

Ke enam, Sistem pemerintahan berbasis elektronik, ke tujuh, Ketahanan dan kedaulatan pangan dan yang ke delapan, Stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban umum.

Berangkat dari program prioritas tersebut, dalam upaya percepatan penanganan Stunting di Sinjai, melibatkan 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Sinjai serta kader PKK yang menjadi garda terdepan.

Diketahui adapun 10 OPD lingkup Pemkab Sinjai yang dilibatkan dan mendapatkan anggaran Stunting dari Dana Insentif Fiskal (DIF) senilai Rp 6,4 Miliar dibagi ke sepuluh OPD, yakni, Dinas Pendidikan Sinjai, Dinas PMD, Dinas P2KB, Dinas Sosial, Dinas Perkimtan, Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan Dinas PU.

Seperti halnya untuk di Dinas Sosial Sinjai, tercatat untuk anggaran Stunting Rp, 290.935.600.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial Sinjai A. Muh. Idnan saat ditemui di Kantor Dinas Sosial Sinjai, Selasa (09/01/2024).

Disebutkannya, untuk penanganan Stunting di Dinas Sosial Sinjai, anggaran yang diperuntukkan dalam upaya pencegahan dan penanganan Stunting sebesar Rp, 290.935.600,”jelasnya.

Untuk mendukung program prioritas tersebut, pihak kami juga memiliki program yang dinamakan ‘DTKS Lupa Stunting’.

Program tersebut merupakan salah satu intervensi Pemerintah melalui Dinsos untuk mengurangi prevalensi Stunting,”urainya.

DTKS Lupa Stunting ini adalah program pemberian bantuan sosial kepada masyarakat terkena Stunting dan ibu hamil yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Pihak kami juga telah turun ke lapangan daerah lokus memberikan langsung bantuan asupan makanan kepada warga terdampak Stunting.

Melalui program ini pula, ada 199 penderita Stunting dan 18 ibu hamil yang mendapatkan bantuan sosial berupa telur, Susu, biskuit, vitamin dan ikan segar jenis  (Katombong),”katanya.

“Bantuan ini telah kita serahkan sebanyak dua kali secara bertahap pada bulan Desember 2023 lalu. Kita juga melibatkan seluruh stakeholder untuk mengawasi bantuan kepada masyarakat penerima agar tepat sasaran termasuk pula melibatkan pendamping PKH,”tuturnya.

Lanjut disampaikannya, selain itu Dinsos Sinjai telah pula memberikan bantuan sosial serupa ke 22 lokus Desa/Kelurahan untuk percepatan penurunan Stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.

“Pastinya Insyaallah Sinjai bisa cegah dan turunkan Stunting, di Lokus ini kita telah menyerahkan bantuan sosial dengan jumlah penerima manfaat 198 orang yang terdampak Stunting,”ujar Idnan.

Untuk akhir bulan Januari ini, kita akan lakukan evaluasi jika program ini dinilai ada perubahan drastis dengan intervensi yang kita lakukan maka kita akan lanjutkan.

Namun jika program ini tidak memberikan perubahan di masyarakat maka kita akan coba rencana aksi lainnya yang bisa lebih berdampak pada penurunan Stunting di Bumi Panrita Kitta. (Pz).

Facebook Comments