Kapolres Sinjai – Ketua NU Silaturahmi Virtual Dengan Kapolda Sulsel, Ini Harapannya

Daerah, News101 Dilihat

PAPARAZZIINDO.COM. SINJAI – Dalam mewujudkan dan menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, Kepala Kepolisian Resor Sinjai, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Iwan Irmawan, S.Ik.,M.Si bersama Ketua NU Kabupaten Sinjai mengikuti vicon silaturahmi dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Merdi Syam, M.Si dan tokoh Agama Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj M.A. di ruang Vicon Mapolres Sinjai, Selasa (23/3/2021).

Kapolres Sinjai bersama Ketua NU Kabupaten Sinjai H. Nursyamsu Mus, S.Sos dan Dewan Syuro NU (PKUB) Kabupaten Sinjai Drs. H. Muhammad Adnan, MM dan hadir pula dalam silaturahmi tersebut serta Kasat Binmas Polres Sinjai Akp Bakhtiar, SH dan Kaur Bin Ops Sat Intelkam Ipda Alfian Mahajir,SH

Kegiatan tersebut dalam rangka mendukung terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif.

Kapolda Sulsel dalam kegiatan tersebut menyampaikan, bahwa saat ini dalam menjaga situasi kamtibmas merupakan tugas yang sangat berat, oleh karena itu kami berharap perlunya dukungan dari para tokoh agama NU sebagai ormas keagamaan terbesar.

“Saat ini paham radikalisme terbilang masih tinggi di tengah – tengah masyarakat dan ini merupakan faktor yang cukup mempengaruhi stabilitas kamtibmas.

Dengan adanya giat vicon ini mungkin dapat kita bahas terkait wawasan kebangsaan dan radikalisme dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.

Kapolda Sulsel berharap agar para Kapolres Jajaran dapat membangun komunikasi dengan para pengurus PBNU di Kabupaten masing – masing sehingga kita dapat bersinergi dan sama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.

Sementara penyampaian Tokoh Agama Prof. K.H. Said Aqil Siradj M.A, menyatakan tidak boleh adanya paham radikalisme di tengah – tengah masyarakat karena paham tersebut sampai saat ini sangat bertentangan dengan agama islam itu sendiri.

“Agama islam tidak boleh mengenal paham radikalisme dan paham paham lain yang bertentangan dengan agama islam karena stabilitas Negara akan goyang sehingga dapat memicu perang antar agama maupun perang sesama agama Islam,”Ucapnya.

“Dalam agama Islam tidak boleh adanya tindak kekerasan, mari kita ajarkan kepada generasi muda kita tentang nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan digandengkan dengan ilmu keagamaan,”Tandasnya.

(Elang)

Facebook Comments