PAPARAZZIINDO.COM — Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto pimpin dan menggelar rapat Zoom pemasangan patok batas diseluruh wilayah Indonesia yang berpusat di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Jumat (03/02/2023).
Acara Gemapatas (Gerakan Masyarakat Pemasangan Patok Batas) telah berlangsung diseluruh penjuru tanah air Indonesia. Gerakan Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) ini secara serentak terlaksana sebanyak 1 Juta Patok di 33 Provinsi di Indonesia.
Rapat Gemapatas tersebut diikuti langsung oleh Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Maros, Arman Amrullah Mallewa, di Desa Batu Putih, Kec. Mallawa, Kab. Maros.
Turur Hadir pula dalam giat Gemapatas Ketua DPRD Maros H. Andi Patarai Amir, S.E., Asisten 2 Pemkab Maros H. A. Azis selaku mewakili Bupati Maros, Kamaluddin Syamsuddin selaku Camat Mallawa, Babhinkamtibmas dan Babinsa Desa Batu Putih serta Danramil Camba Kapten CSI Mappawari.
Pemasangan patok tanah secara simbolis dilakukan oleh 2 warga yang memiliki lahan berdampingan dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor ATR/BPN Maros, Arman Amrullah dan disiarkan langsung melalui rapat zoom di 33 Provinsi se-Indonesia. Setelah patok dipasang kedua warga tersebut kemudian jabat tangan sebagai tanda persetujuan diantara mereka.
Dalam rapat zoom bersama tersebut Menteri ATR/BPN mengatakan, bahwa target Nasional saat ini sebanyak 126 juta bidang tanah akan disertifikatkan. Kita berharap agar target Nasional 126 juta bidang tanah tersebut bisa terealisasi pada tahun 2025.
“Kita akan sertifikatkan 126 juta bidang, bayangkan kalau 126 juta bidang ini sudah bersertifikat maka ekonomi masyarakat juga akan naik. Saya juga sangat mengharapkan pemasangan patok ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga 126 juta bidang tanah target nasional ini tahun 2025 bisa terealisasi,”beber Menteri ATR/BPN.
Selain itu Menteri ATR/BPN juga menambahkan bahwa kalau 126 juta bidang tanah tersebut sudah terealisasi maka tidak ada lagi yang namanya mafia tanah. “Saya melihat data, saat ini mafia tanah hampir semuanya sedang tiarap”, tambahnya.
“Untuk itu kami mengajak kepada Kapolres, Danrem, Dandim dan Kajari untuk membuat para mafia tanah tersebut tetap tiarap. “Kalau perlu jangan bangun bangun, biarkan terus tiarap, nongol dikit gebug, nongol dikit gebuk”, tutupnya.
Setelah siaran langsung rapat zoom Gemapatas berakhir, acara kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Kepala ATR/BPN Maros saat dikonfirmasi dilokasi kegiatan mengungkapkan, bahwa saat ini ada 2 agenda yang mereka laksanakan yaitu Gemapatas dan Penyuluhan PTSL.
“Jadi hari ini ada 2 kegiatan, yang satu itu acara Gemapatas yang serentak diseluruh Indonesia yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri. Gemapatas ini adalah Gerakan Masyarakat Pasang Tanda Batas, seperti taglinenya itu bahwa Anti Cekcok kalau sudah pasang tanda batas, Anti Caplok tidak ada lagi yang datang-datang mau ambil tanahnya orang,”jelasnya.
“Tujuannya ini sangat baik dan diusahakan ini bisa berkelanjutan, dan hari ini juga kita akan rangkaikan dengan pelaksanaan PTSL 2023. Adapun kenapa kami memilih Mallawa karena mereka yang paling jauh dari pusat kota, dan ini untuk membantu masyarakat agar tidak jauh datang dikantor kami,”ungkap Kepala Kantor ATR/BPN Maros.
Dalam penyuluhan PTSL ini, Ketua DPRD Maros H. Andi Patarai Amir mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya.
“Ini adalah hari dimana kita wajib bersyukur dan perlu berterima kasih karena ini berkah bagi Desa Batu Putih. Peruntukan PTSL di Maros Tahun ini ditempatkan di Mallawa Semua, khususnya Desa Batu Putih dan Desa Bentenge,” ujar Ketua DPRD Maros.
Sementara itu Hj. Nasriah salah satu warga yang mendapatkan bantuan dalam Gemapatas dan PTSL ini menyanpaikan rasa syukur dan terima kasihnya. Karena menurutnya dengan adanya kegiatan Gemapatas dan PTSL di Desa Batu Putih ini mereka merasa lebih mudah urus surat tanahnya.
“Terima kasih kepada BPN Maros sudah membantu kami dengan kegiatan Gemapatas dan PTSL ini. Kami tidak perlu lagi jauh-jauh ke Kota Maros untuk urus sertifikat tanah kami,”tutur Hj. Nasriah.
Diketahui setelah selesai di Desa Batu Putih, giat penyuluhan PTSL kemudian berlanjut ke Desa Bentenge, Kec. Mallawa, Kab. Maros. (**)