Sinjai, paparazziindo.com. Aksi boikot alat berat yang sedang beraktivitas dilakukan oleh gabungan mahasiswa (Somasi) dan warga hingga pemagaran jalan Balabbara Desa Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat terjadi pada selasa kemarin, mendapat respon dari Kepala Dinas PUPR Sinjai, Ir. Ishak.
“Sebenarnya harus ada tindakan pihak Kepolisian terkait hal itu dan warga yang menolak harusnya bersurat jika mau menghentikan, agar ada bukti penolakan yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Ishak saat ditemui pada ruang kerjanya, rabu (6/6/18).
Ditanya soal pekerjaan jalan Balabbara yang diyakini oleh warga sebagai perampasan lahan, Kadis yang menjabat sejak kepemimpinan A. Rudiyanto Asapa ini menuturkan bahwa tanah yang digunakan untuk jalan di Balabbara adalah lahan Pemerintah karena termasuk hutan lindung yang proses pengurusannya juga cukup lama hingga bisa dikerjakan. Apalagi telah diusulkan sebelumnya Anggota DPRD Sinjai untuk pelebaran jalan tersebut, terus apa hak warga menolak.
“Saya rasa memang warga disana tidak ingin jalan didaerahnya dikerja, dari dulu saja tidak dikerja-kerja tapi tidak ada demo, sekarang giliran dikerjakan di Balabbara mereka menolaknya,” jelasnya.
Disinggung soal jalan di Turungan Baji, Ishak mantan Kabag Program Sinjai ini mengatakan, “kalau jalan itu kami tidak berani kerja karena medannya yang terjal, alat berat tidak bisa masuk kesana, itu sangat berbahaya bagi keselamatan pekerja dan memang jalan yang berada di Dusun Soppeng itu tidak memenuhi syarat secara teknis, jika memenuhi syarat tanpa disuruhpun, saya akan kerjakan,” tambahnya.
“Jadi saya tidak mau ambil resiko dan siapapun nantinya yang jadi Bupati, kalau saya masih Kadis PU, meski diperintahkan untuk dikerjakan tidak akan kami kerja,” tutupnya. (Ash/EL)
Editor : Ashari
